Motivasi Guru


Motivasi didefinisikan sebagai energi alam atau dorongan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Santrock (2011) menjelaskan bahwa motivasi memberikan dorongan, arahan, dan kegigihan pada perilaku. Perilaku termotivasi adalah perilaku energik, diarahkan pada tujuan, dan berkelanjutan. Seseorang yang memiliki motivasi kuat akan memiliki keinginan kuat untuk mengambil tindakan dengan tujuan tertentu karena dorongan yang muncul dalam dirinya, secara sadar atau tidak sadar.

Motivasi seseorang tercermin dalam perilaku mereka. Ketika motivasi seseorang rendah, kinerja atau kinerja pekerjaan mereka akan menurun. Ini dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain sehubungan dengan kinerjanya. Guru memiliki peran penting dalam pendidikan. Mereka berfungsi sebagai titik tumpu di mana proses pendidikan berputar. Guru dianggap sebagai individu yang paling berharga dan kompeten secara intelektual yang dapat mempengaruhi nasib bangsa dengan menyumbangkan ide dan pengetahuan yang menggugah pikiran. Dalam sistem dan standar pendidikan, topik motivasi guru dan penjaminan mutu telah menjadi sumber diskusi dan keprihatinan.

Motivasi guru adalah indikator utama dari proses belajar-mengajar, mengingat bahwa tingkat motivasi yang lebih tinggi menunjukkan tingkat keterlibatan guru yang lebih tinggi (Thoonen & Sleegers, 2011; W.Richardson, 2008), membantu sekolah mencapai tujuan mereka (Müller, Karin, & Alliata, 2009) dan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa (Harris, 2020; Viseu et al., 2016). Motivasi guru adalah kunci untuk menjamin kualitas pendidikan, karena mempengaruhi penjaminan mutu dalam sistem pendidikan. Hasil belajar yang berkualitas tidak dapat dicapai tanpa guru yang efisien dan efektif di bidang pendidikan. Oleh karena itu, guru harus termotivasi dengan baik untuk meningkatkan kualitas dalam sistem pendidikan (Onjoro, 2015).

Tujuan sekolah akan terwujud jika guru memiliki motivasi kerja yang baik dan berdedikasi pada tugas dan kewajibannya. Guru dengan motivasi yang kuat menciptakan lingkungan sosial, psikologis dan fisik yang lebih baik bagi siswa mereka, sehingga mereka meningkatkan prestasi sekolah dan proses ini meningkatkan kesediaan guru untuk berpartisipasi dalam meningkatkan proses pendidikan (Tsemach & Lishchinsky, 2016).

Posting Komentar