Islam menempatkan keadilan sebagai salah satu nilai dasar kemanusiaan dan dijadikan sebagai pilar kehidupan pribadi, keluarga dan sosial. Banyak ayat dalam Al-Qur'an dan hadits yang memerintahkan manusia untuk berlaku adil, di antaranya firman Allah Swt dalam Qs. an-Nahl: 90
Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang berlaku adil : ”Dan berbuat adillah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berbuat adil.” (Qs. al-Hujurat/49: 9). Terlebih
lagi kepada pemimpin. Rasulullah SAW bersabda:
(Diantara)
penghuni surga ialah tiga orang; seorang penguasa yang adil, serta ahli sedekah
dan mendapat bimbingan dari Allah; orang yang memiliki sifat penyayang dan
lembut hati kepada keluarga dekatnya dan setiap kepada muslim serta orang yang
tidak mau meminta-minta sementara ia menanggung beban keluarga yang banyak
jumlahnya. (HR
Muslim).
Penerapan keadilan merupakan gagasan penting dalam ajaran Islam. Islam mengutuk
orang-orang yang bertindak tidak adil dalam berbagai bentuk, seperti
mengingkari atau merampas hak orang
lain, atau berat sebelah/ memihak dalam mengambil keputusan atau kebijakan.
Allah SWT mengutuk keras orang-orang
seperti ini dalam firman-Nya
Kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu
menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang
besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (Qs.
al-Muthaffifin/83: 1-6)
Rasulullah SAW
bersabda:
Takutlah
berbuat dzalim karena sungguh ia mendatangkan kegelapan-kegelapan di hari
Kiamat. (HR.
Muslim)
Sebagai orang yang paling bertanggung jawab melindungi
terjaganya hak setiap individu orang yang dipimpinnya, seorang pemimpin harus
mampu berlaku adil. Terlebih jika itu menyangkut hajat hidup orang banyak.