Mengapa
penelitian diperlukan?
Manusia terus berpikir mengatasi segala
tantangan dan permasalahan yang dihadapinya. Ketika terhalang oleh sungai
kecil, manusia membuat rakit dari bambu, perlahan terciptalah perahu, kapal
layar hingga kapal mesin, bahkan kapal cepat dan kapal selam. Dahulu, untuk
menghindari bahaya dari serangan binatang buas, genangan air ataupun hujan dan
dinginnya angin, manusia tinggal di atas pohon, di puncak bukit ataupun goa.
Seiring waktu, manusia mampu membuat rumah yang aman dan nyaman. Meski tidak
memiliki sayap, manusia mampu terbang lebih tinggi daripada burung dengan
menciptakan pesawat. Walaupun tak bisa berenang, manusia mampu berenang hingga
ke dasar laut menggunakan kapal. Sekalipun lemah, manusia mampu mengangkat dan
memindahkan benda lebih berat melebihi kemampuan seekor gajah dengan
menciptakan alat berat.
Tak cukup sekadar menemukan
cara untuk mengatasi setiap tantangan dan permasalahan yang dihadapinya.
Menggunakan akal pemberian Yang Maha Kuasa, manusia terus berkreasi menemukan
sesuatu untuk memudahkan hidupnya, dan terus berinovasi untuk mengembangkan apa
yang telah ditemukannya agar menjadi lebih baik dari sebelumnya, lebih
mensejahterakan. Proses menemukan dan mengembangkan temuan itulah yang disebut
penelitian. Dengan demikian, penelitian sangat penting dilakukan agar kehidupan menjadi semakin lebih baik, lebih mudah, lebih mensejahterakan dan
lebih bernilai.
Cara Mengerjakan Penelitian
Kegiatan penelitian tidak boleh dilakukan asal-asalan. Pelaksanaannya harus mengikuti prinsip-prinsip ilmiah agar hasil penelitian dapat diterima masyarakat ilmiah. Kegiatan ilmiah dapat dikatakan ilmiah apabila dilakukan menurut tata cara ilmiah yang disepakati oleh para ahli. Hasil penelitian yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah tidak akan diakui oleh masyarakat dan tidak dapat digunakan sebagai sumber informasi/referensi. Nilai keilmiahan penelitian tergantung dari cara mengerjakannya. Pelaksanaan penelitian terbagi ke dalam dua cara, yaitu (1) cara ilmiah dan (2) cara tidak ilmiah.
1. Cara
ilmiah
Penelitian akan memiliki nilai ilmiah jika dilakukan serangkaian
kegiatan prosedural. Penelitian dikatakan ilmiah apabila pelaksanaannya
memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat, yaitu:
(1) Rasional
Penelitian
yang dilakukan yang bermakna atau dapat dicapai oleh akal manusia, termasuk
bagaimana melakukannya.
(2) Eksperimental
Penelitian
yang dilakukan harus berdasarkan data empiris, yaitu data yang
diperoleh dengan pengamatan langsung atau pengalaman tertentu.
(3) Dapat Diulang
kembali
Penelitian
yang dilakukan juga dapat dilakukan oleh orang lain meskipun dilakukan di
tempat dan waktu yang berbeda.
2. Cara
tidak ilmiah
Berbeda dari penelitian yang dilakukan dengan
cara ilmiah. Penelitian yang dilakukan dengan
cara tidak ilmiah cenderung lebih mementingkan informasi
sebagai hasil daripada proses mendapatkan informasi. Kelemahan penelitian tidak ilmiah antara lain:
(1) Ketidakakuratan Informasi
yang diperoleh
Informasi yang diperoleh dari penelitian dengan
cara tidak ilmiah diragukan kebenarannya. Hal
ini disebabkan pelaksanaannya tidak mengikuti kaidah penelitian sehingga
hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Subjektif
Penelitian non-ilmiah cenderung bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh cara pandang si peneliti, padahal penelitian seharusnya bersifat objektif agar dapat menghilangkan ketidakpercayaan
Skripsi, Tesis dan Disertasi
Salah satu syarat untuk lulus dan memperoleh
gelar sarjana, selain mengikuti mata kuliah dengan jumlah minimal SKS yang ditentukan
pada jenjang sarjana, pascasarjana, dan doktoral adalah melakukan penelitian.
Laporan hasil penelitian tersebut dikenal dengan sebutan skripsi, tesis, dan
disertasi
1. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dikerjakan oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Tujuan skripsi adalah melatih mahasiswa agar mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian ilmiah kemudian melaporkannya dalam bentuk laporan penelitian (skripsi). Mahasiswa yang dapat menulis skripsi dianggap mampu menggabungkan pengetahuan dan keterampilannya.
2. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis oleh seorang mahasiswa pascasarjana sebagai prasyarat kelulusan dan gelar master. Tesis ini mencerminkan kemampuan penelitian dan pengembangan ilmu mahasiswa pascasarjana di bidang studi mereka. Selama tesis, mahasiswa harus mampu menunjukkan kemampuannya untuk membuat sintesis baru atau penerapan pengetahuan yang ada.
3. Disertasi
Karya tulis ilmiah yang lebih
tinggi dari skripsi dan tesis adalah disertasi. Mahasiswa program doktor (S3) yang
akan menyelesaikan studinya diwajibkan menulis disertasi. Dalam disertasi,
mahasiswa program doktoral harus dapat menunjukkan kemampuannya untuk memahami
atau mengikuti perkembangan terbaru dalam pengetahuan ilmiah khususnya pada
bidang studi yang dipelajarinya.