Indonesia mempunyai lebih dari 17.000 pulau. Ini menunjukkan bahwa negara ini merupakan negara kepulauan. Jumlah penduduk negeri ini juga sangat sangat besar. Menurut data Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil, jumlah penduduk Indonesia pada tanggal 30 Desember 2022 tercatat sebanyak273.879.750 jiwa.
Laporan ini menempatkan Indonesia duduk di peringkat ke-4 dalam urutan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Populasi penduduk yang besar dan tersebar di ribuan pulau sangat memungkinkan terjadinya keanekaragaman budaya. Menurut Koentjaraningrat (2015), kebudayaan adalah gagasan dan karya yang harus dibiasakan dengan cara belajar. Linton berpendapat budaya adalah kumpulan ide dan kebiasaan yang kita pelajari, bagikan, dan sampaikan dari generasi ke generasi. Banyak aspek yang dipengaruhi oleh budaya, di antaranya agama, adat istiadat, pakaian, bahasa, bentuk bangunan, politik, termasuk karya seni.
Kita harus menjaga budaya warisan leluhur. Jangan sampai budaya kita hilang perlahan digantikan oleh budaya dari luar yang tidak sesuai dengan karakter bangsa kita. Karena itu, generasi muda harus terus dipahamkan dan diajarkan tentang budaya. Menurut Sendjaja, ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menjaga budaya bangsa yang besar ini, yaitu:
1.
Culture Experience
Pelestarian budaya dilakukan dengan cara terlibat langsung ke dalam kegiatan untuk mendapatkan pengalaman kultural. Misalnya, masyarakat diajari tarian daerah, kemudian diadakan festival budaya sebagai sarana pementasannya.
2.
Culture Knowledge
Pelestarian budaya dilakukan dengan
cara mendirikan pusat informasi sehingga masyarakat mendapatkan edukasi, dan memperoleh informasi tentang potensi kepariwisataan daerah.
Pemerintah harus bersikap proaktif melestarikan budaya
bangsa. Dua cara tersebut dapat dipraktikkan sebagai langkah antisipasi
terhadap pembajakan kebudayaan bangsa Indonesia oleh negara-negara lain. Bukankah sudah ada contoh kasus, ada
negara yang mengklaim budaya bangsa Indonesia sebagai budaya bangsa mereka. Menurut
Yunus (2014), ada empat cara melestarikan
budaya, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas SDM untuk memajukan budaya lokal
2. Mendorong
masyarakat memaksimalkan
potensi, pemberdayaan dan pelestarian budaya lokal
3. Membangkitkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan,
keramahtamahan dan solidaritas
4. Mengusahakan masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya bangsa agar tidak punah.
Ada beberapa tujuan dimainkannya musik panting, di antaranya:
1.
Menghibur
Musik panting biasanya ditampilkan di acara pesta perkawinan masyarakat Banjar. Sambil menikmati suguhan hidangan, para tamu undangan juga dihibur musik panting. Suara penyanyi yang merdu, permainan alat musik yang memuka dapat membuat kita menggoyangkan tangan atau kaki tanpa sadar karena asyiknya. Ditambah lagi, lirik-lirik lagu yang dimainkan dalam walimah perkawinan kadang lucu membuat tamu undangan terhibur.
2. Media penanaman karakter
Tidak semata-mata hiburan, kebanyakan lirik-lirik lagu
yang dimainkan dalam musik panting mengandung nasihat yang sangat penting penuh makna.
3. Sarana penyebaran informasi
Melalui musik panting, pesan informasi akan lebih cepat ditangkap para pendengarnya.
3. Sarana dakwah
Berdakwah juga dapat
dilakukan melalui seni budaya. Sejarah mencatat, salah satu Walisongo dari menggunakan seni budaya untuk menyebarkan agama.
4. Mempererat tali silaturrahmi sesama
seniman
Berkumpulnya para seniman musik panting dalam suatu pertunjukan bersama akan menciptakan suasana akrab yang memperat tali silaturrahmi sesama seniman.
Sebuah kerugian besar apabila generasi muda Banjar tidak mengetahui musik panting sebagai salah satu seni musik asli masyarakat Suku Banjar di Kalimantan Selatan. Oleh sebab itu, penting dilakukan langkah-langkah kongkrit untuk melestarikan budaya ini, antara lain dengan cara berikut :
1. Menganjurkan seni musik panting sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sekolah yang ada di Kalimantan Selatan
2. Menggelar festival musik panting secara berkala baik di tingkat pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum agar semakin dikenal.
3. Mengadakan sarasehan kalangan pelajar/ pemuda/ ormas kemasyarakatan dengan tema pentingnya melestarikan budaya daerah: musik panting.
Kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia. kita wajib menjaganya agar tidak hilang atau dibajak/ dicuri oleh negara lain karena kebudayaan Indonesia merupakan identitas bangsa dan Negara Indonesia.