Guys, menyandang gelar sarjana merupakan cita-cita semua
mahasiswa. Namun, untuk meraih gelar tersebut tidaklah mudah. Tidak segampang
yang dikhayalkan. Perjuangan yang harus dilalui berat. Banyak pengorbanan yang
harus dilakukan. Tanyakan aja ke mereka yang sudah naik podium dan mengenakan
toga wisuda. Selain harus sukses menghadapi UTS danUAS, mahasiswa juga
harus mampu menyusun skripsi dengan benar, dan lulus di siding skripsi sebagai
syarat kelulusan studi di perguruan tinggi.
Menyusun skripsi menjadi problematika bagi
banyak mahasiswa tingkat akhir. Tidak sedikit mahasiswa tertunda menyandang
gelar sarjana, bahkan sampai ada mahasiswa DO gara-gara skripsinya tak kunjung rampung
sampai batas waktu yang telah ditetapkan kampus. Ada banyak hal yang
menyebabkan mahasiswa lambat mengerjakan skripsi, di antaranya:
1. Malas
Andai ada apotek yang menjual obat
mengusir rasa malas, pasti obat itu akan laku keras. Malas, penyakit yang dapat
menyerang siapa saja dan kapan saja. Bahkan, ketika kita sudah memiliki
motivasi yang tinggi dan siap untuk mengerjakan skripsi, rasa malas kadang
timbul tiba-tiba. Obat penyakit ini tidak dijual di toko obat manapun. Obatnya
berasal dari diri sendiri. Kesadaran akan pentingnya menggunakan waktu dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi ketatnya kompetisi di masa depan, serta
semangat membanggakan keluarga merupakan obat yang ampuh mengusir rasa malas
adalah obat mujarab untuk mengobati diri dari serangan rasa malas.
2. Kurang
berinisiatif
Mengerjakan skripsi harus proaktif,
jangan kurang inisiatif. Tidak punya buku, segera ke perpustakaan. Habis kuota
internet, cari wifi gratisan 😊. Jangan menunggu
teman berkonsultasi ke dosen pembimbing. kalau teman tidak konsultasi ke
dospem, jangan pula ikut-ikutan pilih molor di kos. Harus berinisiatif agar
skripsi cepat kelar.
3. Kesulitan menemui
dosen pembimbing
Salah satu tantangan mengerjakan skripsi
adalah kemampuan mengatur waktu (manajemen waktu) dan berkomunikasi dengan
dosen. Mahasiswa harus berani dengan tetap menjaga sopan santun berbicara /menegosiasikan
waktu berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya. Banyak kejadian yang kita alami
saat hendak berkonsultasi skripsi. Kadang kita ingin konsultasi, dosen sedang
ada kegiatan (sedang mengajar/seminar/tugas kampus). Kadang dosen sudah siap,
eh kitanya yang belum menyelesaikan revisi skripsi yang telah disarankan pada
pertemuan sebelumnya.
4. Keliru prioritas
Setiap individu pasti memiliki banyak
aktivitas. Ada yang kuliah sambil bekerja, atau aktif di organisasi kampus.
Tentu saja semua penting. Namun, terkadang kita harus memilih mana yang harus
diprioritaskan. Karena itu, kita harus pandai memanajemen waktu. Misalnya ada
waktu untuk focus mengerjakan skripsi, ada pula waktu bersantai ria menikmati
kopi bersama teman-teman.
5. Menunda waktu
pengerjaan
Kebiasaan Entar dulu, lagi nanggung itu
penyakit kambuhan. Kadang kita keasyikan dengan
sesuatu sehingga lupa mana yang seharusnya dikerjakan terlebih dahulu.
Setelah menerima arahan dari dosen, idealnya kita segera memperbaiki skripsi
agar tidak lupa. Dengan menundanya, skripsi kita jadi lambat selesai. Selain
itu, kita bisa lupa saran dan masukan dari dosen agar skripsi kita lebih baik.
6. Kurangnya sumber
penelitian
Miskin literasi juga menjadi faktor
penghambat skripsi tidak selesai cepat waktu. Untuk bisa menulis, kita harus
banyak membaca. Dengan membaca, wawasan dan pengetahuan bertambah luas dan kosa
kata pun semakin kaya. Jika minim bacaan, apa yang mau ditulis ?
7. Sibuk bekerja
Tugas dari
kantor pasti sangat menyita waktu dan pikiran. Ini dapat menurunkan semangat
mengerjakan penelitian karena pikiran dan badan yang sudah Lelah selain waktu
yang yang sangat terbatas. Pasti berat
jika disuruh memilih, karena bekerja untuk membiayai Pendidikan. Oleh karena itu,
solusi yang dapat dilakukan adalah fokuskan diri pada satu keadaan. Saat di
kantor, konsentrasi pada pekerjaan. Saat di depan laptop Menyusun skripsi, maka
disiplikan diri misalnya 2 jam sehari mengerjakan skripsi.
1.
Ingat orang tua
Biaya
pendidikan tidak murah. Kuliah membutuhkan biaya yang besar. Jika studi kita di
perguruan tinggi tak kunjung selesai. Jika kita tidak mendapatkan bekal untuk
menghadapi ketatnya kompetisi dunia kerja, jika kita tidak mengalami perubahan
pola pikir dan tingkah laku selama duduk di bangku kuliah, apalagi berhenti di
tengah jalan karena merasa putus asa, alangkah kasihannya orang tua kita kan?.
Apabila semangat itu mulai turun, cobalah pandanglah wajah orang tua kita yang
bekerja keras mencarikan biaya.
2. Memilih tempat yang
nyaman untuk menyusun skripsi
Tempat yang
nyaman sangat berpengaruh terhadap suasana hati kita. Hati yang gembira akan
meningkatkan semangat kita beraktivitas, termasuk Menyusun skripsi. Carilah
tempat yang nyaman, atau kerjakanlah skripsi di tempat yang berbeda untuk
mengusir rasa jenuh. Misalnya hari ini ini di rumah, besok di perpustakaan, lusa
di alam terbuka.
3. Menghadiri wisuda
teman
Menghadiri
acara wisuda teman yang duluan lulus juga dapat dapat memotivasi diri agar
segera menyelesaikan skripsi. Menyaksikan momen bahagia teman di acara wisuda
mereka dapat mendorong kita juga ingin segera menggunakan toga wisuda.
4. Berkumpul para pejuang skripsi
Berkumpul
dengan kawan-kawan yang sedang menyusun skripsi mendatangkan banyak manfaat.
Kita dapat saling bertanya, berdiskusi sehat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai topik skripsi.
5. Membuat Deadline
Waktu sangat
berharga. Waktu takkan terulang kembali. Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu. Harus ada deadline dalam
menyusun skripsi. Misalnya deadline per
bab. Ini sangat penting agar skripsi selesai tepat waktu.
6. Boleh refreshing
namun jangan lalai
Refreshing
sangat penting agar pikiran selalu fresh, dan hati selalu senang.
Pikiran segar dan hati yang gembira akan melahirkan banyak ide/ inspirasi untuk
berkarya, termasuk menyusun karya tulis. Sesekali berlibur ke pantai atau
mendaki bersama teman-teman penting untuk menghilangkan kejenuhan. Tapi jangan
sampai kebablasan. Lupa waktu, hingga lalai dari kegiatan sesuai urutan skala
prioritas.
7. Melihat teman yang
sudah bekerja
Melihat teman
yang telah mapan berpenghasilan sendiri juga dapat memotivasi kita ingin
seperti mereka. Kita pasti sangat senang apabila selepas wisuda segera mendapatkan
pekerjaan sesuai keinginan dan gaji yang pantas agar dapat membahagiakan orang
tua dan membantu keluarga.
8. Beasiswa studi
lanjut
Tersedia
banyak peluang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di dalam dan luar
negeri melalui program beasiswa. Cepatlah selesaikan skripsimu Bro!. Jangan
lupa kamu ada skripsi yang harus dikerjakan skripsimu Sis, Jangan buang waktu
tanpa produktivitas. Segera lulus, segera lanjut studi.
Banyak strategi agar cepat lulus Menyusun skripsi. 8 di
antaranya dapat Anda praktikan menjadi jurus ampuh yang dapat Anda coba
praktikkan. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat, aamiin. Salam sukses.